Selasa, 02 Juni 2015

Mutiara Air mata As-Syafi'i

Wahai Ilah, Robb makhluq semesta
kepada Engkau aku ajukan pengharapan
sekalipun aku seorang yang banyak melakukan dosa
wahai Dzat pemilik karunia dan kemurahan

tatkala kalbuku keras dan jalan jalanku sempit
aku jadikan pengharapan dari;Mu sebagai tangga
Dosa dosaku menguasai diriku
tetapi ketika aku bandingkan dengan pengampunan-Mu

Wahai Robbi, jauh lebih besar pengampunan-Mu
Engkau senantiasa Pengampun segala dosa dan kesalahan
Engkau tetap Pemurah dan Pemberi karunia serta kemuliaan

Maka andai tidak karena Kemurahan-Mu
tidaklah bertahan si penyembah iblis
betapa tidak?
Ia telah memperdaya kekasih-Mu Adam

bila Engkau memaafkan aku
berarti Engkau mengampuni si pelaku kezhaliman
yang penuh dosa dan kesalahan
dan andai Engkau murka kepadaku

aku tidak akan putus harapan
sekalipun diriku di masukan ke Jahannam
karena dosa dosa yang aku lakukan
sungguh besar dosaku

baik yang sekarang maupun yang dahulu
namun ampunan-Mu lebih besar dan lebih banyak
wahai Dzat Pemberi maaf.

Berkata Al Muzani tatkala aku menjenguk Imam as-Syaafi'i pada saat sakit yang membawa kepada kematianya. aku bertanya kepadanya:`Bagaimana keadaanmu wahai Ustadz?' Imam As-Syafi'i menjawab :``Aku akan meninggalkan dunia dan berpisah dengan para sahabatku, aku akan meneguk piala kematian dan menghadap Allah serta akan bertemu dengan amal jeleku. Demi Allah , aku tidak tahu kemana ruhku akan kembali, ke Surga yang denganya aku akan bahagia atau ke Neraka yang denganya aku akan berduka''.
Kemudian Imam as-Syafi'i mengarahkan pandanganya ke langit dengan air mata yang bercucuran, seraya mengucapkan bait bait syair..(yang terjemahanya saya tulis di atas. pen)
(manaqib As-Syafi'i, oleh al-Baihaqi)





Sabtu, 04 Februari 2012

Hujan,,,


Kembali hujan di sore ini begitu deras. Memaksaku untuk berteduh di sini, di sebuah emperan toko di pinggir jalan. Termangu aku sendiri memandangi lebatnya air hujan yang turun, yang seolah di tumpahkan begitu saja dari langit, semoga saja nggak banjir , bisiku dalam hati.

Senin, 30 Januari 2012

Bila Ibu Boleh Memilih

 Anakku,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
 
Sembilan bulan nak,… engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…

Nukilan dari buku Kumpulan Puisi Ratih Sang ^_^
Dan di catut dari halaman http://www.facebook.com/pages/Kembang-Anggrek/197674079227

Sabtu, 14 Januari 2012

Senja


Aku pulang bersama senja yang menawarkan kerinduan akan kehangatan pelukmu
Ingin rasanya aku bawa senja itu ke ruang hatimu agar hangatnya selalu abadi di jiwamu
Namun ku sadari bahwa aku hanyalah manusia yang tak kan mungkin mampu melakukan itu semua.
Dan yang ku bisa hanyalah mengambil sepotong senja itu dengan kameraku untuk ku hadirkan di ruang kamarmu agar kau selalu ingat bahwa di setiap senja selalu ada diriku yang merindukanmu